Dalam kurun beberapa tahun terakhir, PlayStation games tidak hanya mengandalkan peningkatan visual atau resolusi yang tinggi. Kemajuan dalam teknologi kontroler, load time, interaksi audio spasial, dan fitur tambahan seperti realitas virtual mulai dicoba agar game terbaik bisa lebih mengena di indera pemain. Sensasi getaran yang berbeda, tekanan tombol yang slot adaptif, hingga pandangan yang lebih tajam dari sudut kamera yang fleksibel, semua berkontribusi dalam menghadirkan pengalaman bermain yang makin imersif.

Perubahan ini tidak berarti PSP games ditinggalkan begitu saja. Sebaliknya, inovasi dari PlayStation diambil sebagian akar inspirasinya dari bagaimana PSP games menyikapi situasi portabel dan terbatas. Bagaimana sebuah game bisa tetap menarik dalam sesi singkat, bagaimana menu dan antarmuka dirancang agar cepat dimengerti, dan bagaimana musik serta efek suara mampu membawa suasana meskipun dalam speaker kecil. Semua pelajaran itu tetap relevan ketika teknologi memungkinkan grafis tinggi dan efek visual kompleks.

PlayStation games sekarang lebih sering bicara tentang pilihan moral, konsekuensi keputusan, dan keterlibatan emosional pemain. Tidak jarang juga cerita di dalam game membawa tema yang berat, refleksi terhadap identitas, keluarga, kehilangan, atau pengkhianatan. Semua ini menjadikan game bukan hanya media hiburan tetapi juga medium naratif yang setara dengan film dan sastra dalam kemampuannya mempengaruhi perasaan.

Best games teranyar dari PlayStation menunjukkan bahwa kualitas sebuah karya tidak hanya diukur dari seberapa realistis tampilannya, tetapi seberapa dalam sebuah game mampu membuat pemain merasa hidup di dalam dunia yang diciptakan. PSP games dahulu membentuk standar dalam arti fundamental yaitu kepedulian terhadap pemain, kejelasan visi pengembang, dan kekuatan cerita. Sekarang, ketika segala teknologi sudah tersedia, tantangannya adalah menggunakan semua itu untuk memperkaya pengalaman, bukan hanya memperindah gambar.